Saturday, October 31, 2009

INSTALASI DEBIAN 4.0r1 ETCH

INSTALASI DEBIAN 4.0r1 ETCH

Kebutuhan Awal

  1. Setingan VMWare

  1. Hardware Requirements

    Seperti tertera di gambar, kami menggunakan hardisk 8 GB untuk simulai ini, dengan memory 256, dan prosessor laptop AMD Turion X2.

  2. Instalasi Debian
Instalasi debian etch sudah tersedia dalam mode GUI dan mode text yang tidak dijumpai pada proses instalasi debian versi sebelumnya. Berikut proses instalasi debian 4.0r1
etch dalam mode GUI.


Gambar 3.1 Welcome to debian etch


Tekan F1 untuk masuk ke menu help index sebagai hot key untuk menampilkan parameter sistem boot atau proses instalasi debian 4.0r1
etch.




Gambar 3.2 Help index debian etch


Hot key F2 untuk menampilkan persyaratan sebelum instalasi debian seperti kapasitas RAM 32 megabytes, serta kapasitas hardisk 256 megabytes untuk instalasi minimal base system debian etch.




Gambar 3.3 Prerequisites for installing debian


Hot key F3 merupakan jendela informasi untuk menampilkan seluruh metode instalasi debian etch seperti `install`, `installgui`, `expert`, `expertgui`. Opsi `install` dan `expert` untuk instalasi dengan metode text sedangkan `installgui` dan `expertgui` untuk metode grafik.




Gambar 3.4 Boot methods


Hot key F4 untuk menampilkan jendela informasi `rescue mode`. `Rescue mode` digunakan untuk booting ke sistem debian etch hanya untuk kasus-kasus tertentu saja seperti boot loader hilang atau tertimpa, sistem crash dan lain lain.


Terdapat dua opsi untuk rescue mode yakni `rescue` dan `rescuegui`. `Rescue` untuk mode text dan `rescuegui` untuk mode grafik.

Penambahan parameter untuk `rescue mode` dapat dilakukan seperti parameter acpi=off, root=/dev/hdx.




Gambar 3.5 Rescue mode


Hot key F5 untuk menampilkan jendela informasi `special boot parameters – overview`.




Gambar 3.6 special boot parameters - overview


Hot key F6 merupakan jendela informasi lebih lanjut untuk `special boot parameters – various hardware`.




Gambar 3.7 Special boot parameters - various hardware


Hot Key F7 merupakan jendela informasi untuk `special boot parameters – various disk drives`.




Gambar 3.8 Special boot parameters - various disk drives


Hot key F8 merupakan jendela informasi untuk `special boot parameters – installation system`.




Gambar 3.9 Special boot parameters - installation system


Hot key F9 untuk menampilkan jendela informasi `getting help`.




Gambar 3.10 Getting help


Hot key F10 untuk menampilkan jendela informasi `copyrights and warranties`.




Gambar 3.11 Copyrights and Warranties


Untuk instalasi debian etch dengan mode grafik dapat menggunakan opsi `installgui` pada prompt `boot:installgui`.



Pilih `INDONESIAN – BAHASA INDONESIA` untuk pemilihan bahasa yang akan digunakan untuk proses instalasi debian 4.0r1 etch. Klik Continue untuk melangkah ke proses berikutnya. Untuk pemula biar faham lebih dalam.




Gambar 3.12 Choose language


Pilih `Inggris Amerika` untuk opsi pilih layout keyboard.






Gambar 3.13 Select a keyboard layout


Selanjutnya sistem akan mendeteksi CD-ROM dan melakukan mounting seperti gambar 2.16 berikut.




Gambar 3.14 Detect and mount CD-ROM


Tahap berikutnya adalah konfigurasi jaringan dan bila muncul "otokonfigurasi gagal" tidak ada kata lain kita harus mengkonfigurasinya secara manual. Klik Teruskan.




Gambar 3.15 Otokonfigurasi gagal


Gambar berikut menunjukkan proses konfigurasi manual akan segera dimuali. Klik Teruskan.




Gambar 3.16 Konfigurasi Manual


Masukkan IP address yang akan digunakan oleh host debian etch pada jendela dialog berikut. Penulis menggunakan IP address 192.168.1.4, Klik Teruskan.




Gambar 3.17 IP address


Penulis menggunakan netmask 255.255.255.0 pada jendela dialog netmask seperti gambar 2.21 berikut. Klik Teruskan.




Gambar 3.18 Netmask


Kemudian di jendela dialog gateway, isi dengan alamat gateway yang digunakan. Penulis menggunakan 192.168.1.1. Klik Teruskan.




Gambar 3.19 Gateway


Kosongkan opsi `Name server addresses` seperti gambar 2.23 berikut kemudian klik Lanjutkan untuk melangkah ke proses selanjutnya.


Tahap berikutnya adalah pengisian hostname yang akan digunakan pada sistem debian etch. Penulis menggunakan `debian` sebagai hostname seperti gambar berikut.




Gambar 3.20 Hostname


Untuk `nam domain`, penulis menggunakan `matrixatama.org` seperti gambar berikut.




Gambar 3.21 Domain name


Tahap berikutnya adalah proses partisi yang akan digunakan untuk instalasi debian etch. Pilih opsi `Manual` untuk melakukan partisi hardisk secara manual. Atau otomatis untuk partisi otomatis untuk pemula.




Gambar 3.22 Partition disks


Pada opsi berikut ini kemudian klik teruskan untuk melangkah ke proses berikutnya.




Gambar 3.23 Type for the new partition


Klik ganda opsi `selesai edit partisi` kemudian klik teruskan untuk melangkah ke proses berikutnya seperti gambar berikut.




Gambar 3.24 Selesai Seting partisi


Pada jendela dialog berikutnya, pilih opsi `Ya` kemudian klik continue untuk mengakhiri proses pembuatan partisi linux.




Gambar 3.25 Akhir partisi hardisk



Tahap berikutnya adalah konfigurasi zona waktu seperti yang tampak pada berikut.




Gambar 3.26 Konfigurasi time zone


Pada jendela dialog berikutnya, isi dengan password user root yang akan digunakan pada sistem debian. Klik teruskan untuk melangkah ke proses berikutnya.



Gambar 3.27 Set users and password root


Kemudian isi dengan nama lengkap dari user yang akan digunakan pada sistem debian etch. Klik continue untuk melanjutkan proses instalasi ke tahap berikutnya.



Gambar 3.28 Full name untuk new user


Jendela dialog berikutnya adalah nama user yang akan login ke sistem debian etch. Klik continue untuk melangkah ke tahap berikutnya. Isi dengan password dari user yang anda gunakan pada jendela dialog sebelumnya.


Berikut merupakan proses instalasi base system dari debian etch.



Gambar 3.29 Proses instalasi base system debian etch


Untuk `Gunakan network mirror`, pilih opsi `tidak` kemudian klik continue untuk melanjutkan proses instalasi.



Gambar 3.30 Konfigurasi package manager


Jendela dialog berikutnya adalah `Konfigurasi popularity-contest`. Pilih opsi `tidak` kemudian klik continue untuk melangkah ke proses berikutnya.



Gambar 3.31 konfigurasi popularity-contest


Berikut paket-paket software debian etch yang akan diinstal pada komputer penulis. Anda dapat memilih paket software tertentu sesuai dengan kebutuhan.



Gambar 3.32 Software terseleksi


Jendela dialog berikut digunakan untuk workgroup/domain name yang akan ditampilkan di seluruh komputer klien oleh server samba. Penulis menggunakan `matrixlab`, kemudian klik teruskan untuk melangkah ke proses berikutnya.



Gambar 3.33 Samba server


Tahap berikutnya merupakan opsi jika host atau komputer yang digunakan terkoneksi ke DHCP server. DHCP server akan menyediakan informasi tentang WINS server (NetBIOS name servers). Penulis menggunakan opsi `tidak` karena komputer yang digunakan diset secara manual dan tidak terkoneksi ke DHCP server.



Gambar 3.34 WINS settings untuk DHCP


Berikut proses instalasi paket software pada sistem debian etch yang penulis gunakan.



Gambar 3.35 Select dan install software


Kemudian pilih resolusi screen yang didukung oleh komputer anda. Penulis menggunakan 1024x768.



Gambar 3.36 konfigurasi xserver-xorg


Proses berikutnya adalah instalasi boot loader, penulis menggunakan lilo boot loader karena selera dan kebiasaan. Pilih target instalasi dari lilo boot loader sebagai `Master Boot Record`.

Gambar Master Boot Record

Jendela dialog berikutnya merupakan informasi bahwa instalasi debian etch telah selesai. Klik continue untuk mengakhiri proses instalasi secara keseluruhan.




Gambar 3.37 Instalasi selesai dan sukses


Berikut tampilan login prompt sistem debian etch yang telah terinstal dengan sempurna ke komputer yang penulis gunakan.


Gambar 3.38 Login prompts debian






  1. Instalsi Paket setelah di Instal

    Instalasi paket software dari kode sumber (source code) merupakan cara instalasi yang berlaku umum untuk semua distribusi GNU/Linux yang ada. Perintah umum yang sering digunakan adalah:


    debian:~# tar zxvf paketsoftware.tar.gz
    debian:~# tar jxvf paketsoftware.tar.bz2


    Keterangan:


    Opsi -x dan -j digunakan untuk tipe kompresi yang berbeda. Opsi -x untuk tipe kompresi *.gz dan opsi -j untuk tipe kompresi *.bz2.


    Setelah ekstraksi paket software, langkah berikutnya adalah konfigurasi, kompilasi, dan terakhir adalah instalasi software.



    debian:~# cd paketsoftware
    debian:~# ls
    debian:~# more readme
    debian:~# ./configure
    debian:~# make
    debian:~# make install
    debian:~# make clean


Catatan:

Disarankan membaca readme setiap kali instalasi paket software sehingga dapat memudahkan dalam proses instalasi.


Misal:

Kami ingin menginstal paket videolan client (vlc-0.8.1.tar.bz2). Perintah yang digunakan adalah:



debian:~# tar xjvf vlc-0.8.1.tar.bz2

debian:~# cd vlc-0.8.1

debian:/vlc-0.8.1# ./configure

debian:/vlc-0.8.1# make

debian:/vlc-0.8.1# make install

debian:/vlc-0.8.1# make clean1.


1. To install X-window, lets first update our resource lists with

apt-get update
2. Then, to install X-window
apt-get install x-window-system
3. install XFCE 4,
apt-get install xfce4 xfce4-themes
4. To install other window managers like IceWM, Fluxbox, GNOME)
apt-get install icewm fluxbox gnome
5. I like gdm (Gnome Desktop Manager) as my graphical login program, so
apt-get install gdm
6. However you can also try xdm (X Desktop Manager) or kdm (KDE Desktop Manager)
apt-get install xdm kdm

Atau kalo mau install manual tinggal masukkan saja command
dpkg -i (nama paket.deb)

No comments:

Post a Comment