Saturday, October 31, 2009

INSTALASI DEBIAN 4.0r1 ETCH

INSTALASI DEBIAN 4.0r1 ETCH

Kebutuhan Awal

  1. Setingan VMWare

  1. Hardware Requirements

    Seperti tertera di gambar, kami menggunakan hardisk 8 GB untuk simulai ini, dengan memory 256, dan prosessor laptop AMD Turion X2.

  2. Instalasi Debian
Instalasi debian etch sudah tersedia dalam mode GUI dan mode text yang tidak dijumpai pada proses instalasi debian versi sebelumnya. Berikut proses instalasi debian 4.0r1
etch dalam mode GUI.


Gambar 3.1 Welcome to debian etch


Tekan F1 untuk masuk ke menu help index sebagai hot key untuk menampilkan parameter sistem boot atau proses instalasi debian 4.0r1
etch.




Gambar 3.2 Help index debian etch


Hot key F2 untuk menampilkan persyaratan sebelum instalasi debian seperti kapasitas RAM 32 megabytes, serta kapasitas hardisk 256 megabytes untuk instalasi minimal base system debian etch.




Gambar 3.3 Prerequisites for installing debian


Hot key F3 merupakan jendela informasi untuk menampilkan seluruh metode instalasi debian etch seperti `install`, `installgui`, `expert`, `expertgui`. Opsi `install` dan `expert` untuk instalasi dengan metode text sedangkan `installgui` dan `expertgui` untuk metode grafik.




Gambar 3.4 Boot methods


Hot key F4 untuk menampilkan jendela informasi `rescue mode`. `Rescue mode` digunakan untuk booting ke sistem debian etch hanya untuk kasus-kasus tertentu saja seperti boot loader hilang atau tertimpa, sistem crash dan lain lain.


Terdapat dua opsi untuk rescue mode yakni `rescue` dan `rescuegui`. `Rescue` untuk mode text dan `rescuegui` untuk mode grafik.

Penambahan parameter untuk `rescue mode` dapat dilakukan seperti parameter acpi=off, root=/dev/hdx.




Gambar 3.5 Rescue mode


Hot key F5 untuk menampilkan jendela informasi `special boot parameters – overview`.




Gambar 3.6 special boot parameters - overview


Hot key F6 merupakan jendela informasi lebih lanjut untuk `special boot parameters – various hardware`.




Gambar 3.7 Special boot parameters - various hardware


Hot Key F7 merupakan jendela informasi untuk `special boot parameters – various disk drives`.




Gambar 3.8 Special boot parameters - various disk drives


Hot key F8 merupakan jendela informasi untuk `special boot parameters – installation system`.




Gambar 3.9 Special boot parameters - installation system


Hot key F9 untuk menampilkan jendela informasi `getting help`.




Gambar 3.10 Getting help


Hot key F10 untuk menampilkan jendela informasi `copyrights and warranties`.




Gambar 3.11 Copyrights and Warranties


Untuk instalasi debian etch dengan mode grafik dapat menggunakan opsi `installgui` pada prompt `boot:installgui`.



Pilih `INDONESIAN – BAHASA INDONESIA` untuk pemilihan bahasa yang akan digunakan untuk proses instalasi debian 4.0r1 etch. Klik Continue untuk melangkah ke proses berikutnya. Untuk pemula biar faham lebih dalam.




Gambar 3.12 Choose language


Pilih `Inggris Amerika` untuk opsi pilih layout keyboard.






Gambar 3.13 Select a keyboard layout


Selanjutnya sistem akan mendeteksi CD-ROM dan melakukan mounting seperti gambar 2.16 berikut.




Gambar 3.14 Detect and mount CD-ROM


Tahap berikutnya adalah konfigurasi jaringan dan bila muncul "otokonfigurasi gagal" tidak ada kata lain kita harus mengkonfigurasinya secara manual. Klik Teruskan.




Gambar 3.15 Otokonfigurasi gagal


Gambar berikut menunjukkan proses konfigurasi manual akan segera dimuali. Klik Teruskan.




Gambar 3.16 Konfigurasi Manual


Masukkan IP address yang akan digunakan oleh host debian etch pada jendela dialog berikut. Penulis menggunakan IP address 192.168.1.4, Klik Teruskan.




Gambar 3.17 IP address


Penulis menggunakan netmask 255.255.255.0 pada jendela dialog netmask seperti gambar 2.21 berikut. Klik Teruskan.




Gambar 3.18 Netmask


Kemudian di jendela dialog gateway, isi dengan alamat gateway yang digunakan. Penulis menggunakan 192.168.1.1. Klik Teruskan.




Gambar 3.19 Gateway


Kosongkan opsi `Name server addresses` seperti gambar 2.23 berikut kemudian klik Lanjutkan untuk melangkah ke proses selanjutnya.


Tahap berikutnya adalah pengisian hostname yang akan digunakan pada sistem debian etch. Penulis menggunakan `debian` sebagai hostname seperti gambar berikut.




Gambar 3.20 Hostname


Untuk `nam domain`, penulis menggunakan `matrixatama.org` seperti gambar berikut.




Gambar 3.21 Domain name


Tahap berikutnya adalah proses partisi yang akan digunakan untuk instalasi debian etch. Pilih opsi `Manual` untuk melakukan partisi hardisk secara manual. Atau otomatis untuk partisi otomatis untuk pemula.




Gambar 3.22 Partition disks


Pada opsi berikut ini kemudian klik teruskan untuk melangkah ke proses berikutnya.




Gambar 3.23 Type for the new partition


Klik ganda opsi `selesai edit partisi` kemudian klik teruskan untuk melangkah ke proses berikutnya seperti gambar berikut.




Gambar 3.24 Selesai Seting partisi


Pada jendela dialog berikutnya, pilih opsi `Ya` kemudian klik continue untuk mengakhiri proses pembuatan partisi linux.




Gambar 3.25 Akhir partisi hardisk



Tahap berikutnya adalah konfigurasi zona waktu seperti yang tampak pada berikut.




Gambar 3.26 Konfigurasi time zone


Pada jendela dialog berikutnya, isi dengan password user root yang akan digunakan pada sistem debian. Klik teruskan untuk melangkah ke proses berikutnya.



Gambar 3.27 Set users and password root


Kemudian isi dengan nama lengkap dari user yang akan digunakan pada sistem debian etch. Klik continue untuk melanjutkan proses instalasi ke tahap berikutnya.



Gambar 3.28 Full name untuk new user


Jendela dialog berikutnya adalah nama user yang akan login ke sistem debian etch. Klik continue untuk melangkah ke tahap berikutnya. Isi dengan password dari user yang anda gunakan pada jendela dialog sebelumnya.


Berikut merupakan proses instalasi base system dari debian etch.



Gambar 3.29 Proses instalasi base system debian etch


Untuk `Gunakan network mirror`, pilih opsi `tidak` kemudian klik continue untuk melanjutkan proses instalasi.



Gambar 3.30 Konfigurasi package manager


Jendela dialog berikutnya adalah `Konfigurasi popularity-contest`. Pilih opsi `tidak` kemudian klik continue untuk melangkah ke proses berikutnya.



Gambar 3.31 konfigurasi popularity-contest


Berikut paket-paket software debian etch yang akan diinstal pada komputer penulis. Anda dapat memilih paket software tertentu sesuai dengan kebutuhan.



Gambar 3.32 Software terseleksi


Jendela dialog berikut digunakan untuk workgroup/domain name yang akan ditampilkan di seluruh komputer klien oleh server samba. Penulis menggunakan `matrixlab`, kemudian klik teruskan untuk melangkah ke proses berikutnya.



Gambar 3.33 Samba server


Tahap berikutnya merupakan opsi jika host atau komputer yang digunakan terkoneksi ke DHCP server. DHCP server akan menyediakan informasi tentang WINS server (NetBIOS name servers). Penulis menggunakan opsi `tidak` karena komputer yang digunakan diset secara manual dan tidak terkoneksi ke DHCP server.



Gambar 3.34 WINS settings untuk DHCP


Berikut proses instalasi paket software pada sistem debian etch yang penulis gunakan.



Gambar 3.35 Select dan install software


Kemudian pilih resolusi screen yang didukung oleh komputer anda. Penulis menggunakan 1024x768.



Gambar 3.36 konfigurasi xserver-xorg


Proses berikutnya adalah instalasi boot loader, penulis menggunakan lilo boot loader karena selera dan kebiasaan. Pilih target instalasi dari lilo boot loader sebagai `Master Boot Record`.

Gambar Master Boot Record

Jendela dialog berikutnya merupakan informasi bahwa instalasi debian etch telah selesai. Klik continue untuk mengakhiri proses instalasi secara keseluruhan.




Gambar 3.37 Instalasi selesai dan sukses


Berikut tampilan login prompt sistem debian etch yang telah terinstal dengan sempurna ke komputer yang penulis gunakan.


Gambar 3.38 Login prompts debian






  1. Instalsi Paket setelah di Instal

    Instalasi paket software dari kode sumber (source code) merupakan cara instalasi yang berlaku umum untuk semua distribusi GNU/Linux yang ada. Perintah umum yang sering digunakan adalah:


    debian:~# tar zxvf paketsoftware.tar.gz
    debian:~# tar jxvf paketsoftware.tar.bz2


    Keterangan:


    Opsi -x dan -j digunakan untuk tipe kompresi yang berbeda. Opsi -x untuk tipe kompresi *.gz dan opsi -j untuk tipe kompresi *.bz2.


    Setelah ekstraksi paket software, langkah berikutnya adalah konfigurasi, kompilasi, dan terakhir adalah instalasi software.



    debian:~# cd paketsoftware
    debian:~# ls
    debian:~# more readme
    debian:~# ./configure
    debian:~# make
    debian:~# make install
    debian:~# make clean


Catatan:

Disarankan membaca readme setiap kali instalasi paket software sehingga dapat memudahkan dalam proses instalasi.


Misal:

Kami ingin menginstal paket videolan client (vlc-0.8.1.tar.bz2). Perintah yang digunakan adalah:



debian:~# tar xjvf vlc-0.8.1.tar.bz2

debian:~# cd vlc-0.8.1

debian:/vlc-0.8.1# ./configure

debian:/vlc-0.8.1# make

debian:/vlc-0.8.1# make install

debian:/vlc-0.8.1# make clean1.


1. To install X-window, lets first update our resource lists with

apt-get update
2. Then, to install X-window
apt-get install x-window-system
3. install XFCE 4,
apt-get install xfce4 xfce4-themes
4. To install other window managers like IceWM, Fluxbox, GNOME)
apt-get install icewm fluxbox gnome
5. I like gdm (Gnome Desktop Manager) as my graphical login program, so
apt-get install gdm
6. However you can also try xdm (X Desktop Manager) or kdm (KDE Desktop Manager)
apt-get install xdm kdm

Atau kalo mau install manual tinggal masukkan saja command
dpkg -i (nama paket.deb)

Sunday, October 25, 2009

Chip dibuat dari pasir???


Pasir, seperempat bagiannya terbentuk dari silikon, yakni unsur kimia yang paling berlimpah di muka bumi ini setelah oksigen. Pasir (terutama quartz), mempunyai persentase silikon yang tinggi di dalam bentuk Silicon Dioxide (SiO2) dan pasir merupakan bahan pokok untuk memproduksi semiconductor.



Setelah memperoleh mentahan dari pasir dan memisahkan silikonnya, materiil yang kelebihan dibuang. Lalu, silikon dimurnikan secara bertahap hingga mencapai kualitas "semiconductor manufacturing quality", atau biasa disebut "electronic grade silicon". Pemurnian ini menghasilkan sesuatu yang sangat dahsyat dimana "electronic grade silicon" hanya boleh memiliki satu "alien atom" di tiap satu milyar atom silikon. Setelah tahap pemurnian silikon selesai, silikon memasuki fase peleburan. Dari gambar di atas, kita bisa melihat bagaimana kristal yang berukuran besar muncul dari silikon yang dileburkan. Hasilnya adalah kristal tunggal yang disebut "Ingot".



Kristal tunggal "Ingot" ini terbentuk dari "electronic grade silicon". Besar satu buah "Ingot" kira-kira 100 Kilogram atau 220 pounds, dan memiliki tingkat kemurnian silikon hingga 99,9999 persen.



Setelah itu, "Ingot" memasuki tahap pengirisan. "Ingot" di iris tipis hingga menghasilkan "silicon discs", yang disebut dengan "Wafers". Beberapa "Ingot" dapat berdiri hingga 5 kaki. "Ingot" juga memiliki ukuran diameter yang berbeda tergantung seberapa besar ukuran "Wafers" yang diperlukan. CPU jaman sekarang biasanya membutuhkan "Wafers" dengan ukuran 300 mm.



Setelah diiris, "Wafers" dipoles hingga benar-benar mulus sempurna, permukaannya menjadi seperti cermin yang sangat-sangat halus. Kenyataannya, Intel tidak memproduksi sendiri "Ingots" dan "Wafers", melainkan Intel membelinya dari perusahaan "third-party". Processor Intel dengan teknologi 45nm, menggunakan "Wafers" dengan ukuran 300mm (12 inch), sedangkan saat pertama kali Intel membuat Chip, Intel menggunakan "Wafers" dengan ukuran 50mm (2 inch).



Cairan biru seperti yang terlihat pada gambar di atas, adalah "Photo Resist" seperti yang digunakan pada "Film" pada fotografi. "Wafers" diputar dalam tahap ini supaya lapisannya dapat merata halus dan tipis.



Di dalam fase ini, "Photo Resist" disinari cahaya "Ultra Violet". Reaksi kimia yang terjadi dalam proses ini mirip dengan "Film" kamera yang terjadi pada saat kita menekan shutter (Jepret!).

Daerah paling kuat atau tahan di "Wafer" menjadi fleksibel dan rapuh akibat efek dari sinar "Ultra Violet". Pencahayaan menjadi berhasil dengan menggunakan pelindung yang berfungsi seperti stensil. Saat disinari sinar "Ultra Violet", lapisan pelindung membuat pola sirkuit. Di dalam pembuatan Processor, sangat penting dan utama untuk mengulangi proses ini berulang-ulang hingga lapisan-lapisannya berada di atas lapisan bawahnya, begitu seterusnya.

Lensa di tengah berfungsi untuk mengecilkan cahaya menjadi sebuah fokus yang berukuran kecil.



Dari gambar di atas, kita dapat gambaran bagaimana jika satu buah "Transistor" kita lihat dengan mata telanjang. Transistor berfungsi seperti saklar, mengendalikan aliran arus listrik di dalam "Chip" komputer. Peneliti Intel telah mengembangkan transistor menjadi sangat kecil sehingga sekitar 30 juta "Transistor" dapat menancap di ujung "Pin".



Setelah disinari sinar "Ultra Violet", bidang "Photo Resist" benar-benar hancur lebur. Gambar di atas menampakan pola "Photo Resist" yang tercipta dari lapisan pelindung. Pola ini merupakan awal dari "transistors", "interconnects", dan hal yang berhubungan dengan listrik berawal dari sini.



Meskipun bidangnya hancur, lapisan "Photo Resist" masih melindungi materiil "Wafer" sehingga tidak akan tersketsa. Bagian yang tidak terlindungi akan disketsa dengan bahan kimia.



Setelah tersketsa, lapisan "Photo Resist" diangkat dan bentuk yang diinginkan menjadi tampak.



"Photo Resist" kembali digunakan dan disinari dengan sinar "Ultra Violet". "Photo Resist" yang tersinari kemudian dicuci dahulu sebelum melangkah ke tahap selanjutnya, proses pencucian ini dinamakan "Ion Doping", proses dimana partikel ion ditabrakan ke "Wafer", sehingga sifat kimia silikon dirubah, agar CPU dapat mengkontrol arus listrik.



Melalui proses yang dinamakan "Ion Implantation" (bagian dari proses Ion Doping) daerah silikon pada "Wafers" ditembak oleh ion. Ion ditanamkan di silikon supaya merubah daya antar silikon dengan listrik. Ion didorong ke permukaan "Wafer" dengan kecepatan tinggi. Medan listrik melajukan ion dengan kecepatan lebih dari 300,000 Km/jam (sekitar 185,000 mph)



Setelah ion ditanamkan, "Photo Resist" diangkat, dan materiil yang bewarna hijau pada gambar sekarang sudah tertanam "Alien Atoms"



Transistor ini sudah hampir selesai. Tiga lubang telah tersketsa di lapisan isolasi (warna ungu kemerahan) yang berada di atas transistor. Tiga lubang ini akan diisi dengan tembaga, yang berfungsi untuk menghubungkan transistor ini dengan transistor lain.



"Wafers" memasuki tahap "copper sulphate solution" pada tingkat ini. Ion tembaga disimpan ke dalam transistor melalui proses yang dinamakan "Electroplating". Ion tembaga berjalan dari terminal positif (anode) menuju terminal negatif (cathode).



Ion tembaga telah menjadi lapisan tipis di permukaan "Wafers".



Materiil yang kelebihan dihaluskan, meninggalkan lapisan tembaga yang sangat tipis.



Nah udah mulai ribet. Banyak lapisan logam dibuat untuk saling menghubungkan bermacam-macam transistors. Bagaimana rangkaian hubungan ini disambungkan, itu ditentukan oleh teknik arsitektur dan desain tim yang mengembangkan kemampuan masing-masing processor. Dimana chip komputer terlihat sangat datar, sebenarnya memiliki lebih dari 20 lapisan untuk membuat sirkuit yang kompleks. Jika kamu melihat dengan kaca pembesar, kamu akan melihat jaringan bentuk sirkuit yang rumit, dan transistors yang terlihat futuristik, "Multi-Layered Highway System".



Ini hanya contoh super kecil dari "Wafer" yang akan melalui tahap test kemampuan pertama. Di tahapan ini, sebuah pola test dikirimkan ke tiap-tiap chip, lalu respon dari chip akan dimonitor dan dibandingkan dengan "The Right Answer".



Setelah hasil test menunjukan bahwa "Wafer" lulus, "Wafer" dipotong menjadi sebuah bagian yang disebut "Dies". Coba juragan lihat, proses yang bener-bener ribet tadi ternyata hasilnya kecil doank. Pada gambar paling kiri itu ada 6 kelompok "Wafer", pada gambar kanannya udah berapa "Wafer" tuh !?!?



"Dies" yang lulus test, akan diikutkan ke tahap selanjutnya yaitu "Packaging". "Dies" yang tidak lulus, dibuang dengan percumanya T_T. Ada hal yang lucu beberapa tahun lalu, Intel membuat kunci dari "Dies" yang tidak lulus ini ^^. Ada EBAYnya lho, ayo juragan yang tertarik beli, soalnya tinggal 4..

http://cgi.ebay.com/Collectable-INTE...QQcmdZViewItem



Ini adalah gambar satu "Die", yang tadinya dipotong pada proses sebelumnya. "Die" pada gambar ini adalah "Die" dari Intel Core i7 Processor.



Lapisan bawah, "Die", dan "Heatspreader" dipasang bersama untuk membentuk "Processor". Lapisan hijau yang bawah, digunakan untuk membentuk listrik dan "Mechanical Interface" untuk Processor supaya dapat berinteraksi dengan sistem PC. "Heatspreader" adalah "Thermal Interface" dimana solusi pendinginan diterapkan, sehingga Processor dapat tetap dingin dalam beroperasi.



"Microprocessor" adalah produk terkompleks di dunia ini. Faktanya, untuk membuatnya memerlukan ratusan tahap dan yang kita uraikan sebelumnya hanyalah yang penting saja.


Selama tes terakhir untuk Processor, Processor di tes karakteristiknya, seperti penggunaan daya dan frekwensi maksimumnya.



Berdasarkan hasil test sebelumnya, Processor dikelompokan dengan Processor yang memiliki kemampuan sama. Proses ini dinamakan dengan "Binning", "Binning" ditentukan dari frekwensi maksimum Processor, kemudian tumpukan Processor dibagi dan dijual sesuai dengan spesifikasi stabilnya.



Prosessor yang sudah dikemas dan dites, pergi menuju pabrik (misalnya dipake Toshiba buat laptopnya) atau dijual eceran (misalnya di toko komputer).

sumber:http://eksplorasi-dunia.blogspot.com/2009/07/processor-terbuat-dari-pasir.html

Bios

Komponen BIOS

Dalam BIOS, terdapat beberapa komponen dasar, yakni sebagai berikut:

Contoh dari CMOS Setup (Phoenix BIOS)

  • Program BIOS Setup yang memungkinkan pengguna untuk mengubah konfigurasi komputer (tipe harddisk, disk drive, manajemen daya listrik, kinerja komputer, dll) sesuai keinginan. BIOS menyembunyikan detail-detail cara pengaksesan perangkat keras yang cukup rumit apabila dilakukan secara langsung.
  • Driver untuk perangkat-perangkat keras dasar, seperti video adapter, perangkat input, prosesor, dan beberapa perangkat lainnya untuk sistem operasi dasar 16-bit (dalam hal ini adalah keluarga DOS).
  • Program bootstraper utama yang memungkinkan komputer dapat melakukan proses booting ke dalam sistem operasi yang terpasang.

ROM dan NVRAM

BIOS juga sering disebut sebagai ROM BIOS karena pada awalnya BIOS disimpan dalam chip memori hanya baca (ROM) dalam motherboard. Mengapa disimpan di dalam ROM, adalah agar BIOS dapat dieksekusi pada waktu komputer dinyalakan, tanpa harus menunggu untuk menyalakan perangkat media penyipanan terlebih dahulu (yang memakan waktu lama). BIOS dalam komputer PC modern disimpan dalam chip ROM yang dapat ditulisi ulang secara elektrik atau Flash ROM. Karena itulah, sekarang sebutan Flash BIOS lebih populer dibandingkan dengan ROM BIOS. Berikut ini adalah beberapa chip ROM yang digunakan sebagai tempat penyimpanan BIOS.

Tipe ROM

Cara penulisan

Dapat dihapus

Jenis BIOS

Mask ROM

Photolithography

Tidak

ROM BIOS

Programmable ROM (PROM)

PROM Writer

Tidak

ROM BIOS

Erasable PROM

EPROM/PROM Writer

Ya, dengan menggunakan EPROM Rewriter atau menyinarinya dengan sinar ultraviolet tepat pada lubang kuarsa bening.

ROM BIOS

Electricly EPROM

EEPROM/EPROM/PROM Writer

Ya, dengan menggunakan EEPROM Rewriter, atau secara langsung secara elektrik dari papan sirkuit dengan menggunakan perangkat lunak EEPROM Programmer.

ROM BIOS

Flash ROM

EEPROM Writer atau software yang dapat menulisi Flash ROM

Ya, dengan menggunakan EEPROM Writer, atau langsung secara elektrik dari papan sirkuit dengan menggunakan perangkat lunak Flash BIOS Programmer.

Flash BIOS

Tampilan yang dikeluarkan oleh BIOS saat NVRAM mengalami kerusakan atau saat baterai litium CR-2032 habis dayanya atau dicabut dari slotnya

Meskipun BIOS disimpan dalam memori hanya baca, konfigurasi BIOS tidak disimpan dalam ROM, (hal ini disebabkan oleh sifat ROM yang statis) melainkan sebuah chip terpisah yang disebut sebagai Real-time clock (RTC), yang berupa sebuah Non-Volatile Random Access Memory (NVRAM). NVRAM juga sering disebut sebagai Complimentary Metal-Oxide Random Access Memory (CMOS RAM), karena menggunakan metode pembuatan CMOS. Karena menggunakan metode pembuatan CMOS, NVRAM membutuhkan daya yang sangat kecil agar dapat bekerja. Meskipun disebut non-volatile, NVRAM sebenarnya merupakan sebuah chip yang volatile, sehingga data yang tersimpan di dalamnya dapat terhapus dengan mudah jika daya listrik yang menghidupinya terputus. Oleh karena itu, NVRAM "dihidupi" oleh sebuah baterai (mirip baterai kalkulator atau jam) dengan bahan Litium dengan seri CR-2032. Sebuah baterai Litium CR-2032 dapat menghidupi NVRAM selama tiga hingga lima tahun. Jika daya dalam baterai habis, atau daya yang disuplainya terputus (akibat dicabut dari slotnya), maka semua konfigurasi akan dikembalikan ke kondisi standar, sesuai ketika BIOS tersebut diprogram oleh pabrikan. BIOS umumnya memberikan laporan CMOS Checksum Error atau NVRAM Checksum Error.

Pembuat BIOS

Saat ini, ada beberapa perusahaan penyedia BIOS, yakni sebagai berikut:

Update BIOS

BIOS kadang-kadang juga disebut sebagai firmware karena merupakan sebuah perangkat lunak yang disimpan dalam media penyimpanan yang bersifat hanya-baca. Hal ini benar adanya, karena memang sebelum tahun 1995, BIOS selalu disimpan dalam media penyimpanan yang tidak dapat diubah. Seiring dengan semakin kompleksnya sebuah sistem komputer , maka BIOS pun kemudian disimpan dalam EEPROM atau Flash memory yang dapat diubah oleh pengguna, sehingga dapat di-upgrade (untuk mendukung prosesor yang baru muncul, adanya bug yang mengganggu kinerja atau alasan lainnya). Meskipun demikian, proses update BIOS yang tidak benar (akibat dieksekusi secara tidak benar atau ada hal yang mengganggu saat proses upgrade dilaksanakan) dapat mengakibatkan motherboard mati mendadak, sehingga komputer pun tidak dapat digunakan karena perangkat yang mampu melakukan proses booting (BIOS) sudah tidak ada atau mengalami kerusakan.

Oleh karena itu, untuk menghindari kerusakan (korupsi) terhadap BIOS, beberapa motherboard memiliki BIOS cadangan . Selain itu, kebanyakan BIOS juga memiliki sebuah region dalam EEPROM/Flash memory yang tidak dapat di-upgrade, yang disebut sebagai "Boot Block". Boot block selalu dieksekusi pertama kali pada saat komputer dinyalakan. Kode ini dapat melakukan verifikasi terhadap BIOS, bahwa kode BIOS keseluruhan masih berada dalam keadaan baik-baik saja (dengan menggunakan metode pengecekan kesalahan seperti checksum, CRC, hash dan lainnya) sebelum mengeksekusi BIOS. Jika boot block mendeteksi bahwa BIOS ternyata rusak, maka boot block akan meminta pengguna untuk melakukan pemrograman BIOS kembali dengan menggunakan floppy disk yang berisi program flash memory programmer dan image BIOS yang sama atau lebih baik. Pembuat motherboard sering merilis update BIOS untuk menambah kemampuan produk mereka atau menghilangkan beberapa bug yang mengganggu.

dari wikipedia

Saturday, October 3, 2009

Phase in RF

Phase

· Phase tidak seperti panjang gelombang, frequensi & amplitudo, phase bukan merupakan karakteristik dari gelombang RF (radio frequensi) tunggal, tetapi merupakan pembading antara 2 gelombang RF

Jika ada 2 gelombang RF yang sama persis dan sampai kepada antena penerima dalam waktu yang sama, bagian phase nya akan mempengaruhi bagaimana gabungan gelombang dapat digunakan.

Ketika gelombang in Phase ( se fase) maka gelombang tersebut akan saling menguatkan

· Ketika gelombang out Phase (beda fase) maka gelombang tersebut dapat saling menguatkan atau malah saling membatalkan

Dua gelombang dinyatakan out phase jika beda phasenya 180° berbeda phase
Dua gelombang dinyatakan in phase jika beda phasenya 0° sama fasenya
















Dalam kasus tertentu ketika gelombang out Phase (berbeda fase) maka gelombang akan saling membatalkan (jika 2 gelombang beda fasenya 180°)

· Besarnya Fase dapat diukur dengan satuan derajat (°), hal tersebuat diteliti oleh real-word dengan analisisnya yang selalu menguntungkan ilmu pengetahuan tentang gelombang in phase/out phase

· Gelombang out phase akan saling menguatkan atau meniadakan karena adanya penjumlahan amplitudo 2 gelombang tersebut
Contoh:

· Gelombang tersebut mengalami out phase karena mempunyai beda fasa maka amplitudo akan dijumlahkan

A = A1+A2





· P dalam kasus ini A=A1+A2 hasilnya adalah 0, A1 dan A2 akan saliang meniadakan karena besar amplitudo yang saling berlawanan.








Phase juga digunakan dalam algoritma modulasi RF (Radio Frequensi)

· Ketika ada troubleshoting jaringan wireless, phase dari dublikat signal RF kebanyakan adalah sebuah implikasi dari refleksi/penyebaran di dalam area yang menyebankan dethzone/zona mati yang berkaitan dengan out of phase